Dalam keadaan yang sangat menderita Bangsa Indonesia tidak tinggal diam, namum terus berjuang untuk mencapai Indonesia Merdeka. Bertahun -tahun, berpuluh puluh tahun, bahkan beratus ratus tahun bangsa Indonesia terus melakukan perlawanan dengan Perjuangan peparangan demi peperangan terus dilakukan oleh para pejuangan di tanah air sambung menyambung. Salah satu diantara perjuangan Pangeran Diponegoro. Perang Diponegoro merupakan perlawanan kita terhadap kaum penjajah dan perang ini membuat Belanda Bangkrut sebangkrutnya. Akan tetapi karena kelicikan Penjajah Pangeran Diponegoro di bujuk kemudian beliau dibuang ke Makasar.
Akibat dari sinilah akhirnya lebih dari 5000 pasukan Diponegoro melarikan diri menyebar ke Timur terbanyak ke daerah Jawa Timur, hal ini dikarenakan Jawa Timur pilihan paling aman dibanding ke Barat (Jakarta) yang sudah banyak diduduki Belanda.
Beberapa Pasukan Diponegoro yang lari ke timur ada yang ke Tulungagung, Kediri, Blitar, Malang, Mojokerto, Sidoarjo Jombang dan daerah daerah lain. Yang lari Jawa Timur terus melakukan Perjuangan dan terus bertemu dengan cara melakukan sholat “Jumat berjama ‘ah” Salah satu diantara tempat berkumpul di Masjid yang berada di Desa Kedungrejo Megaluh, Maka Pasukan ini lebih dikenal dengan sebutan “LASKAR BARJUMUAH”
Konon di Masjid ini tua yang dibangun sekitar 1880 ini terdapat bendera belanda di atas pengimaman, akan tetapi sekarang ditutup keramik karena supaya tampak Modern..
Penulis saat diskusi dengan Peter Carey Peneliti dan Penulis Diponegoro